Category: Penelitian


Pada tahun 1950-an Benyamin Bloom memimpin suatu tim yang terdiri atas para ahli psikologi dalam menganalisis perilaku belajar akademik. Hasil pekerjaan tim ini dikenal dengan taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom menggolongkan tiga kategori perilaku belajar dan saling melengkapi (overlapping).

Bloom mengklasifikasi lebih lanjut kognitif menjadi 6. Keenam klasifikasi ranah kognitif bloom adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan

2. Pemahaman

3. Penerapan

4. Analisis

5. Sintesis

6. Penilaian

berikut contoh keenam klasifikasi yang selanjutnya di singkat C1, C2, C3, C4, C5, C6 Baca lebih lanjut

Golden Section juga dikenal dengan nama The Golden Mean, Golden Ratio, dan Divine Proportion (The Golden Section). Dijabarkan sebagai sebuah rasio yang berasal dari huruf Yunani : phi Op), rasio the golden mean sama dengan atau mendekati bilangan 1.618033988749895 or (1+’q5)/2 (The Golden Mean, MathSoft Constants) yang termasuk di dalamnya satu set konstruksi geometrik untuk memisahkan satu ruas garis menjadi banyak bagian dimana nilai rasio/perbandingan garis yang panjang berbanding total panjang garis sama dengan atau mendekati nilai perbandingan dari garis yang pendek berbanding dengan garis yang panjang (The Golden Section).

The Golden Mean sebagai sebuah rasio/perbandingan kompleks yang berasal dari huruf Yunani phi ((p) menggambarkan satu set figur geometrik yang termasuk di dalamnya ; garis, segiempat, dan spiral. Figur-figur tersebut jika digambar sesuai dengan the Divine proportion dianggap sebagai bentuk yang sempurna dan paling memuaskan secara estetis. The Golden Section telah digunakan sejak jaman klasik dalam berbagai penerapan termasuk dalam bidang seni, arsitektur, dan spiritual karena pendekatannya terkait dengan hal yang bersifat ideal dan tentunya menyentuh sisi-sisi ketuhanan sebagai sesuatu yang absolut.
Baca lebih lanjut

Sama seperti bilangan-bilangan prima yang digunakan dalam tulisan-tulisan rahasia (kriptologi), Kitab Suci Islam, Quran dibangun di atas bilangan prima seperti yang ditunjukkan oleh jumlah ayat (7), kata (29) dan huruf (139) dan Surah pertama yang menakjubkan bernama The Opener (atau Kunci/al-Fatihah).

Ketiga bilangan prima ini (7, 29, 139) bukan merupakan bilangan prima akan tetapi mereka disebut sebagai Bilangan Prima Aditif (Aditive Prime Numbers) jumlah digit bilangan prima mereka juga (7 = 7, 2+9 = 11, 1+3+9 = 13) dan jumlah digit ini jumlahnya prima juga (7+11+13 = 31).

Terlebih lagi, menggabungkan ketiga bilangan prima ini dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri juga menghasilkan bilangan prima aditif (729139 dan 139297 dengan jumlah angka 31 seperti yang dinyatakan di atas).

Bahkan nama kitab suci, Quran (Artinya Dapat Dibaca) sengaja dipilih untuk menunjukkan bahwa walaupun kitab suci itu sudah disandikan menggunakan bilangan prima, tetapi masih dapat dibaca. Inilah sebabnya mengapa Tuhan menantang kita untuk menulis satu bab seperti itu jika kita dapat.
Baca lebih lanjut

Pada postingan kali ini saya akan memberikan informasi kepada anda, bagaimana caranya untuk mem-format flashdisk dengan file system NTFS.

Sebagian kita mungkin jarang memperhatikan tipe file sistem yang digunakan Flashdisk kita, apakah itu NTFS, FAT32 atau FAT. Untuk mengetahui file sistem yang digunakan, klik kanan Flashdisk di Windows Explorer dan pilih Properties. Di sana terlihat tipe File System yang digunakan.

Tetapi ketika kita akan mencoba mem-format melalui windows Explorer, mungkin disana tidak ada menu NTFS, adanya hanya FAT32 dan FAT.

NTFS merupakan format file system Windows terbaru setelah FAT32, dan mempunyai beberapa kelebihan seperti kemampuan menyimpan tambahan informasi mengenai file/folder (metadata), fitur keamanan, kompresi data, struktur yang lebih baik dan lainnya.

Mengaktifkan format NTFS di Windows Explorer
Baca lebih lanjut

Terlalu banyak menggunakan internet menyebabkan sebagian otak remaja terbuang percuma, begitu menurut hasil penelitian terbaru.

Ilmuwan menemukan tanda-tanda atrofi (penyusutan) materi abu-abu dalam otak pecandu internet yang semakin buruk dari waktu ke waktu. Hal ini dapat mempengaruhi daya konsentrasi dan memori, demikian pula kemampuan untuk mengambil keputusan dan menetapkan tujuan (cita-cita). Di samping itu bisa mengurangi kemampuan mereka untuk mengendalikan (membatasi) diri, sehingga menyebabkan perilaku yang tidak pantas. Baca lebih lanjut