Sudah sepertiga bulan Ramadhan kita telah lalui dengan penuh kesungguhan (Insya Allah) dengan mengharap keridhaan dari Allah SWT. Semoga amal ibadah yang telah kita kerjakan diterima oleh Allah SWT dan mendapat ganjaran pahala yang setimpal , Amiien.. Perlu diketahui bahwa sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh terakhir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainnya. Dari Aisyah RA berkata : “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau diwaktu lainnya (HR Muslim).

Dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim “Dari Aisyah RA mengatakan : Apabila Nabi SAW memasuki sepuluh terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya”.

Maka perhatikanlah apa yang dilakukan oleh Nabi SAW yaitu bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah seperti sholat, tadarus Al-quran, dzikir, sedekah dan lainnya bukan malah seperti kebiasaan sebagian besar dari kita sekarang ketika masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan dengan mengisi pusat-pusat perbelanjaan dan Mall serta sibuk berbelanja untuk kebutuhan hari raya.

Keutamaan lailatul qadar.

Lailatul qadar adalah suatu malam yang dimuliakan oleh Allah SWT melebihi malam-malam lainnya. Didalam Al-quran Allah SWT berfirman “Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-quran) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS:Ad-Dukhan (44) : 3-4). Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud tersebut dijelaskan pada surat Al-Qadar 3-5 yang artinya : “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesjahteraan samapi terbit fajar.

Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi ?

Rasullulah SAW bersabda yang artinya “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari Bulan Ramadhan”. Terjadinya malam lailatul qadar dimalam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi SAW “carilah lailatul qadar dimalam ganjil dari sepuluh terakhir dibulan Ramadhan”. (HR. Bukhari).

Ada kemungkinan terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana hadist dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi SAW bersabda “Carilah lailatul qadar disepuluh malam terakhir, namun jika ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa”. (HR Muslim).

Hikmah yang tersirat dari disembunyikannya pengetahuan tentang terjadinya malam lailatul qadar ini diantaranya adalah agar membedakan antara orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas. Karena orang yang ingin mendapatkan sesuatu tentu akan benar-benar bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Semoga Alllah SWT memudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan ini.

Tanda-tanda malam lailatul qadar

  • Udara dan angin disekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda “Lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan”

  • Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari lain.

  • Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

  • Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Kaab bahwa Rasulullah SAW bersabda “Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik”. (HR. Muslim).