Archive for April, 2017


LELAH YANG ISTIMEWA

*LELAH YANG DISUKAI ALLAH*

Ada 8 kelelahan yang disukai Allah dan RasulNya :
*1. Lelah dalam berjuang di jalan-Nya* 

(QS. At-Taubah;9:111)
*2. Lelah dalam berda’wah/mengajak kepada kebaikan (QS.Fussilat;41:33)*
*3. Lelah dalam beribadah dan beramal sholeh (QS.Al-Ankabut;29:69)*
*4. Lelah mengandung, melahirkan, menyusui. merawat dan mendidik putra/putri amanah Illahi (QS. Luqman;31:14)*
*5. Lelah dalam mencari nafkah halal & bersedekah*

(QS.Al-Munafiqun; 62:10)
*6. Lelah mengurus keluarga* 

(QS. At-Tahrim;66:6)
*7. Lelah dalam belajar/menuntut ilmu* 

(QS. Ali Imran; 3:79)
*8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit* 

(QS.Al-Baqarah;2:155)
Semoga kelelahan dan kepayahan yang kita rasakan menjadi bagian yang disukai Allah dan RasulNya. Aamiin yaa Rabbal-‘aalamiin
Lelah itu nikmat. Bagaimana mungkin? Logikanya bagaimana? Jika anda seorang ayah, yang seharian bekerja keras mencari nafkah sehingga pulang ke rumah dalam kelelahan yang sangat. Itu adalah nikmat Allah  yang luar biasa, karena banyak orang yang saat ini menganggur dan bingung mencari kerja.
Jika anda seorang istri yang selalu kelelahan dengan tugas rumah tangga dan tugas melayani suami yang tidak pernah habis. Sungguh itu nikmat luar biasa, karena betapa banyak wanita sedang menanti-nanti untuk menjadi seorang istri, namun jodoh tak kunjung hadir.
Jika kita orang tua yang sangat lelah tiap hari, karena merawat dan mendidik anak-anak, sungguh itu nikmat yang luar biasa. Karena betapa banyak pasangan yang sedang menanti hadirnya buah hati, sementara Allah  belum berkenan memberi amanah.
Lelah dalam Mencari Nafkah
Suatu ketika Nabi dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja, seorang sahabat berkomentar: “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”
Rasulullah menjawab: “Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan setan.” 

(Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb).
Sungguh penghargaan yang luar biasa kepada siapa pun yang lelah bekerja mencari nafkah. Islam memandang bahwa usaha mencukupi kebutuhan hidup di dunia juga memiliki dimensi akhirat.
Bahkan secara khusus Rasulullah memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam mencari rejeki. *“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah subhanahu wata’ala*
Subhanallah, tidak ada yang sia-sia bagi seorang muslim, kecuali di dalamnya selalu ada keutamaan.
Kelelahan dalam bekerja bisa mengantarkan meraih kebahagiaan dunia berupa harta, di sisi lain dia mendapatkan keutamaan akhirat dengan terhapusnya dosa-dosa. Syaratnya bekerja dan lelah. Bukankah ini bukti tak terbantahkan, bahwa kelelahan ternyata nikmat yang luar biasa?
Kelelahan Mendidik Anak
*Di hari kiamat kelak, ada sepasang orangtua yang diberi dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi*.
Keduanya bingung dan bertanya: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan kepada mereka: *“Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu.”*
Merawat dan mendidik anak untuk menjadi generasi shaleh/shalehah bukan urusan yang mudah. Betapa berat dan sangat melelahkan. *_Harta saja tidak cukup._*
Betapa banyak orang-orang kaya yang anaknya “gagal” karena mereka sibuk mencari harta, namun abai terhadap pendidikan anak. Mereka mengira dengan uang segalanya bisa diwujudkan. Namun, uang dibuat tidak berdaya saat anak-anak telah menjadi pendurhaka.
Berbahagialah manusia yang selama ini merasakan kelelahan dan berhati-hatilah yang tidak mau berlelah-lelah. Segala sesuatu ada hitungannya di sisi Allah.Kebaikan yang besar mendapat keutamaan, kebaikan kecil tidak akan pernah terlupakan.
Rasulullah bersabda: 
“Pahalamu sesuai dengan kadar lelahmu.”
Allah akan selalu menilai dan menghitung dengan teliti dan tepat atas semua prestasi hidup kita, sebagaimana firman-Nya:
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. 

(QS. An-Najm: 39-41).
Semoga lelah kita adalah lelah yang mendatangkan ridho Allah Ta’ala Aamiin yaa rabbal alamiin.
Met ber aktifitas 

*GANTI UCAPAN KITA DENGAN DOA*
👉ucapkan “In syaa Allah”

‎اِنْ شَآ ءَ اللَّهُ 

Jangan ucapkan “0k”,

Jangan pula ucapkan “wow”

👉ucapkan “SubhanAllah”

‎سُبْحَانَ اللهُ 
Jangan ucapkan “hebat”

👉ucapkan “Masyaa Allah”

‎مَاشَآءَاللّهُ. 
Jangan ucapkan “saya baik2 saja”

👉ucapkan “Allhamdulillah”

‎الْحَمْدُ لِلَّهِ 
Jangan ucapkan “Terimakasih”

👉ucapkan “Jazaka(ki,kumu)llahu Khairan”

‎ جَزَاك اللهُ خَيْرًا 
Jangan ucapkan “Hati2 ya…sampai jumpa”

👉ucapkan “Fii Amanillah”

‎فِي أَمَانِ الله
Jangan ucapkan “Hello”

👉ucapkan “Assalamu alaikkum Warahmatullah”

‎ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ  

 

doa yg indah untuk

berterima kasih pada Allah 

pada semua kesempatan 
 “allahumma a’inni  

 ‘ala dzikrika wa syukrika 

  wa husni  ‘ibadatika” 

‎اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ 

‎عِبَادَتِكَv
Mari kita sama-sama membetulkan*  : 

★ *Aamiin*,

★ *In Syaa Allah ,      dan

★ *Menyingkat kata Assalamu’alaikum*.

💦💦💦💦💦
★ Dalam bahasa Arab ada 4 kata amin yg berbeda makna :

– Amin    = Aman

– Aamin  = Meminta         

                   perlindungan

– Amiin   = Jujur

– Aamiin = Ya Allah,    

    kabulkanlah do’a kami

💦💦💦💦💦
★ Kita seharusnya tidak menulis : 

Insya Allah = Menciptakan Allah (naudzubillah ..)
Tapi pastikan kita menulis : 

In Syaa Allah =  dengan izin Allah

💦💦💦💦💦
★ Assalamu’alaikum, jgn disingkat, karena ;
1. As = Orang bodoh ; 

              keledai

2. Ass  = Pantat

3. Askum = Celakalah 

                       kamu

4. Assamu     = Racun

5. Samlekum = Matilah 

                             kamu

6. Mikum = Dari bahasa 

     Ibrani Mari Bercinta.
– Salam pendek, 

– Salam sedang dan 

– Salam panjang telah 

  dicontohkan oleh Nabi 

  dan tidak merubah  

  makna aslinya :
1⃣ *Salam pendek* : “Assalamualaikum”. 

– Dengan 10 kebaikan.
2⃣ *Salam sedang* : “Assalamu’alaikum warahmatullah”.

– Dengan 20 kebaikan.
3⃣ *Salam panjang* : “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”. 

– Dengan kebaikan 

  sempurna.
Dengan penjelasan ini, mudah-mudahan tidak ada lagi yang menyingkat karena dapat merubah maksud.
***)

– Bila menurut anda ini 

   ada manfaatnya, 

   beritahu ke yg lain.
 – Bila menurut anda ini buruk. Cukup di Delet. agar tdk menggoyahkan pendirian orang lain.
==================
SHARE JIKA INGIN YANG LAIN DAPAT MANFAAT. YUK!
‎ﻣَﻦْ ﺩَﻝَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮٍ ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِ ﻓَﺎﻋِﻠِﻪِ
*Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya* (HR. Muslim 3509
_Semoga kita termasuk hamba Allah yang memperoleh kebaikan dari membaca artikel Islami serta dapat mengamalkannya.
امين….

Copas#