Keberhaslan israel terhadap pendudukan pelestina tidak dapat terlepas dari perundingan-perundingan yang mereka buat,
tampaknya israel sulit diajak dalam perundingan padahal sebenarnya mereka selalu menjaga adanya perundingan dengan musuh-musuh mereka,
dengan cara inilah israel bisa selamat untuk terus menduduki palestina. israel juga menyadari kekuatan mereka terletak pada loby-loby dan opini yang mereka bangun
maka dengan seolah-olah sulit diajak dalam perundingan mereka mereka mencoba mengalihkan musuh-musuh mereka untuk lebih berpikir kepada mengadakan perjanjian,
dan usaha untuk mencapainya padahal terbukti perjanjian-perjanjian itu tidak memberikan kemudahan pada perjuangan pembebasan palestina namun pernah tercatat
semakin menekan kedudukan perjuangan.
Sementara kekuatan militer dan gerakan perlawanan sebenarnya sangat mereka khawatirkan ini sedikit tampak pada respon terhadap serangan roket yang tidak seberapa
dengan respon yang sangat keras atau serangan militer hanya karena membebaskan seorang serdadu dunia seolah melihat isrel menggunakan alasan itu untuk menyerang
padahal selain itu juga israel ingin menimbulkan rasa trauma untuk menggunakan kekerasan – dimana mereka merasa tidak cukup kuat di sini -. terlebih setelah mereka
mengalami kekalahan dari hizbulah di lebanon, kekalahan ini benar-benar berarti bagi mereka yang telah menyadarkan -sebagai tolak ukur-  israel tentang
belum cukup kuatnya kekuatan militer mereka, setelah mendapat hasil dari indikator ini mereka kebali pada keahlian mereka dalam perundingan-perundingan.
Padahal apabila mereka berhasil menguasai wilayah lebanon dan mengusir hizbullah maka pemerintahan dan militer lebanon akan sangat kesulitan baik dalam militer
terlebih dalam perundingan- perundingan.
Setelah keberhasilan dalam projec mereka di timur tengah kegagalan mereka dalam hal militer ini tentu menjadi pelajaran berharga, mereka akan kembali mempersiakan
kekuatan militer hingga dianggap benar-benar siap dan akan kembali mencoba kemampuan militer mereka terhadap negara di timur tengah. Bagaimana opsi Israel untuk
melakukan penyerangn didalam gaza, meski serangan mereka berskala kecil namun sangat sistematis dan mampu memberi pengaruh besar -mereka berharap hasil yang besar
dari serangan itu namun Allah SWT selalu melindungi tanah suci itu, sehingga usaha mereka sia2-. Sementara serangan besar terhadap gaza belum berani mereka terapkan
apabila serangan besar mereka terapka -semestinya dengan kekuatan penuh- mereka akan menghancurkan jalan yang telah mereka bangun sebelumnya terlebih sedikit banyak
akan mengurangi pengaruh mereka diluar palestina, sehingga dengan solidaritas muslim -koneksi yang kuat dan solid pejuang gaza dengan luar palestina- yang sifatnya
menggeneral di seluruh dunia Islam tidak akan mampu diatasi oleh kaki tangan israel. Bahkan berpotensi menimbulkan serangan tak terduga ke pada Israel. Resiko besar
juga akan timbul pada opini yang berusaha mereka  dan kekawatiran akan kesadaran muslim dunia tentang potensi mereka sebenarnya. kemudian menghauskan pendudukan israel
terhadap palestina.
Sehingga jalur perundingan saat ini akan terus dijaga oleh israek meski mereka seolah-olah sulit diajak berunding. Karena disinilah mereka telah membuktikan kekuatannya.