Kalori/Energi
Tidak ada hubungan langsung antara asupan kalori dengan psoriasis. Tetapi dengan asupan kalori yang tepat memberikan energi yang sesuai dengan kebutuhan akan mencegah obesitas, atau bila sudah terjadi overweight atau obesitas perlu diberikan diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan agar penampilan lebih menarik. Pada diet ini diusahakan agar tidak terjadi defisiensi zat-zat gizi tertentu agar kesehatan kulit tetap terjaga. Dengan diet 1500 kalori protein 60 gram ini masih didapatkan asupan zat gizi yang cukup untuk kesehatan tubuh (lihat lampiran)

Lemak
Sesuai dengan saran diet yang sehat adalah 13 pesan dasar gizi seimbang, konsumsi lemak adalah 25 % kalori. Dengan asupan lemak yang demikian (41 gram lemak) sebagai gambaran apabila dalam 1 hari kita makan makanan yang digoreng dari minyak yang dipergunakan sudah masuk 30 gram lemak, jadi untuk mendapatkan diet yang sehat adalah jangan menambah konsumsi lemak berlebihan terutama lemak jenuh (lemak daging sapi/kambing dll, mentega/butter).
Berdasarkan pengamatan epidemiologik di mana insidens psoriasis di Eskimo dan Jepang diduga karena konsumsi ikan yang tinggi dan banyak mengandung asam lemak tak jenuh ganda omega 3. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemberian asam lemak omega 3 mengurangi rasa gatal, eritema dan “scaling” pada penderita psoriasis (Brittner, dkk, 1988, dan Soyland, 1993).
Ditemukan kadar asam arakidonat derivate dari asam linoleat (omega 6) yang meningkat pada plak-plak psoriatic, demikian juga hasil derivate asam tersebut yaitu 12 hydroxytetraetanoic acid dan leukotriene B4, zat-zat ini merupakan zat proinflammatory yang dapat merangsang sinstesis DNA yang pada kultur jaringan keratosit manusia. Dengan memberikan asam linolenat (omega 3) dapat menghambat pembentukan asam arakidonat dengan cara inhibisi kompetitif (lihat skema) disamping itu ternyata leukotrin dan prostaglandin yang dibentuk dari asam linolenat-asam eikosapentanota (EPA) secara biologis kurang aktif dibanding yang dibentuk dari asam linoleat-asam arakidonat (Brittner, dkk 1988, dan Mayser, dkk 1998).

Protein
Merupakan zat gizi yang sangat penting, dalam diet mencakup 15-20 % dari asupan kalori, kecukupan protein sangat diperlukan untuk memenuhi fungsi protein sebagai pembentuk jaringan baru menggantikan jaringan yang rusak dan membentuk kekebalan tubuh. Dengan ini tubuh terhindar dari penyakit radang, yang dapat memicu kekambuhan penyakit ini.

Vitamin dan mineral
Zat pengatur dan antioksidan
Zat-zat gizi ini terutama diperoleh dari sayuran buah-buahan, walaupun juga terdapat pada bahan makanan yang lain. Vitamin merupakan zat yang esensial bagi tubuh yang mengatur reaksi –reaksi biokimiawi dalam tubuh serta sebagai antioksidan terutama vitamin A, vitamin C dan vitamin E serta beberapa mineral utama Seng (zn) dan selenium (se).
>>>http://www.psoriasisindonesia.org