Selamatkan masjidil aqsa, tergerak oleh kebiadaban Israel terhadap palestin yang kini malah mencoba merubuhkan tempat no 3 umat islam, maka kuambilkan 2 profil yang semoga membawa manfaat bagi kita dan kesadaran untuk lebih mendekatkan diri dengan kekuatan kita yaitu Islam… disini juga ada

Masjidil Aqsa sebagaimana telah kita ketahui merupakan kiblat pertama Umat Islam sebelum dipindahkan oleh Rasullullah SAW. ke Baitullah sekarang. Disini pulalah (Masjidil Aqsa) Rasullulalah SAW. dalam peristiwa Isra’-Mi’raj memulai perjalanan Mi’raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. menghadap Allah SWT. dan menerima perintah Shalat 5 (lima) waktu. Serta dalam satu hadits yg shahih, disebutkan merupakan salah satu dari 3 (tiga) masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, yaitu :

1. Masjidil Haram di Mekah al Mukaromah
2. Masjid Nabawi di Madinah al Munawaroh

3. Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis

Tapi tahukah anda bahwa bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa? Adapun bentuk / wujud yang banyak beredar luas di berbagai media, bahkan mungkin telah terpajang di dinding-dinding rumah umat Muslim di seluruh dunia adalah bukanlah bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa, tetapi melainkan Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra).

Entah sejak kapan berkembang bahwa anggapan bahwa Masjidil Aqsa yang begitu bersejarah dan sakral oleh Umat Islam di seantero duni ini adalah sebuah mesjid indah dengan kubah berwarna keemasan berbentuk segi enam ini. Hal ini berkembang dengan sangat cepat melalui gambar-gambar yg indah melalui, kartu pos, kalender, maupun buku-buku panduan turis. Mesjid yang dimaksud adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) atau Dome Of The Rock, berikut adalah gambar dari mesjid tersebut :

Mesjid sebagaimana terlihat pada gambar adalah sebuah masjid dengan kubah berwarna keemasan dengan bentuk segi enam. Masjid ini dibangun pada masa Bani Ummayah berkuasa, yaitu oleh Khalifah Abdul Malik Bin Marwan (646-705) yang merupakan Khalifah ke 5 Bani Ummayah. Tujuan dari pembangunan masjid ini adalah untuk memelihara atau menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat dimana Rasullullah SAW. berangkat melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. Batu (Shakhrah) itu sendiri berada dalam lingkaran (haram) Al-Aqsa, dan bukanlah Masjidil Aqsa dengan kata lain bahwa masjid inilah yang sering diduga sebagai Masjidil Aqsa.

Pada akhirnya umat Muslim sering dibuat bingung dengan kedua masjid tersebut, sehingga mereka mendapat referensi yang salah tentang bentuk / wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Banyak orang yang menyangka bahwa Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid yang memiliki kubah berwarna keemasan di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan Umat Yahudi. Dan sesungguhnya yang disebut Tembok Ratapan oleh Umat Yahudi tersebut adalah tembok tempat dimana Rasullullah SAW. mengikat Buraq, kendaraan Beliau dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Tapi sekarang dikuasai oleh Israel yang kemudian dijadikan Tembok Ratapan. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan letak dari kedua buah masjid tersebut :

Pada gambar diatas dapat dilihat secara jelas letak dimana Masjidil Aqsa berada dan dimana Masjid Qubbatus Shakhrah. Pada gambar itu juga dapat dilihat Tembok yang berdiri kokoh memagari komplek Masjidil Aqsa biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa). Yang disebut dengan komplek Masjidil Aqsa adalah daerah yang berada di dalam pagar tersebut. Pagar itu dahulu terbuat dari tanah, kemudian pada masa khilafah Utsmaniyah dibangun tembok dari batu dengan maksud agar daerah komplek Masjidil Aqsa tidak dicaplok oleh kaum Yahudi.

Pada gambar di atas tersebut dapat dilihat posisi letak masing-masing Masjid dan Bangunan lainnya yang ada dalam Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa) :

1. Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra)
2. Masjidil Aqsa
3. Al Madrasa An-Nahawiah
4. Al Musalla Al-Marwani

Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid kedua yang memiliki kubah berwarna hijau, masjid lainnya adalah Masjid Nabawi yang terletak di Madinah al Munawaroh. Masjidil Aqsa awalnya dibangun oleh Nabi Adam AS lalu bangunan rubuh seiring dengan waktu berjalan. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Daud AS. Dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Oleh kaum Yahudi Masjidil Aqsa ingin dirubuhkan, karena menurut mereka Masjidil Aqsa didirikan diatas apa yang disebut Haikal Sulaiman. Berbagai cara ditempuh oleh Kaum Yahudi dewasa ini utuk merubuhkannya dimulai sejak Palestina jatuh ke tangan mereka. Kemudian mereka mendirikan negara Zionis Israel diatas tanah warga Palestina. Pada tahun 1967 mereka perlakukan Masjidil Aqsa dengan sewenang-wenang, seperti dengan membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tidak jarang pemandangan orang yahudi yang berpacaran atau turis-turis yang menggunakan pakaian seadanya berseliweran di lingkungan masjid. Pada Tahun 1969, sebuah mimbar megah yg dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi (saat Beliau berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh kaum Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar tersebut memicu untuk bersatunya kaum Muslimin di seluruh dunia guna memerangi Kaum Yahudi.

Inilah bentuk / wujud dari Masjidil Aqsa yang sesungguhnya, jika dilihat dari dekat :Dan ini bentuk / wujud Masjidil Aqsa jika dilihat dari depan :
Cara yang lain adalah dengan menyebarkan pengetahuan yang keliru bahwa yang dimaksud Masjidil Aqsa adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (masjid berkubah warna keemasan). Meskipun Masjid Qubbatus Shakhrah berada dalam komplek Masjidil Aqsa tapi bukan merupakan masjid sebenarnya. Sementara itu kaum Yahudi secara diam-diam menggali bawah Masjidil Aqsa yang sebenarnya.

Sebelum kekeliruan pengetahuan ini menyebar luas di kalangan Umat Muslim dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjidil Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan. Maka melalui kesempatan yang baik ini Umat Muslim dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada generasi penerus. Sehingga generasi Umat Muslim selanjutnya dapat mengetahui Mana Bentuk / Wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Disamping itu juga kita harus selalu waspada akan segala bentuk tipu daya orang-orang kafir.

Semoga Allah SWT. senantiasa melindungi Umat Muslim dimanapun berada.

Kepala Gerakan Islam di wilayah-wilayah Palestina yang dicaplok pada tahun 1948.

Di saat perjalanan saya ke luar negeri, saat saya ikut berpartisipasi dalam konferensi-konferensi Islam dan saat pertemuan dengan beberapa kaum muslim di waktu musim haji serta musim Umroh, saya ketahui bahwa kaum muslim salah memahami masjid ini. Beberapa dari mereka meyakini bahwa Kubah Batu (Qubbah ash Shahrah) adalah Masjid Al Aqsha. Dan beberapa juga meyakini bahwa Masjid Marwani yang merupakan bangunan lain yang tidak berhubungan dengan Masjid Suci Al Aqsha. Dan sebagian lagi masih mencampuradukkan antara “Masjid Suci Al Aqsha” dan “Aqsha Tua”. Jadi, saya anggap penting untuk menulis tentang hal ini di mana saya tidak membiarkan siapapun dari kaum muslim atau Arab di muka bumi ini untuk tidak mengetahuinya karena ketidaktahuan adalah permulaan yang menyedihkan bagi lenyapnya Masjid Suci Al Aqsha.

Qubbah ash Shahrah (kubah batu), Masjid, Pintu Gerbang, Air Mancur Umum, Kubah-kubah, dinding-dinding dan bangunan dalamnya adalah masuk dalam Masjid Al Aqsha.

Saya tahu bahwa banyak kaum muslim yang tidak mengetahui dengan baik tentang Masjid Suci Al Aqsha, wilayah serta bangunan-bangunannya secara akurat. Saya perhatikan, dengan sangat disayangkan bahwa banyak umat Islam yang masih tidak mengetahui hal itu. Di saat perjalanan saya ke luar negeri, saat saya ikut berpartisipasi dalam konferensi-konferensi Islam dan saat pertemuan dengan beberapa kaum muslim di waktu musim haji serta musim Umroh, saya ketahui bahwa kaum muslim salah imagememahami masjid ini. Beberapa dari mereka meyakini bahwa Kubah Batu (Qubbah ash Shahrah) adalah Masjid Al Aqsha. Dan beberapa juga meyakini bahwa Masjid Marwani yang merupakan bangunan lain yang tidak berhubungan dengan Masjid Suci Al Aqsha. Dan sebagian lagi masih mencampuradukkan antara “Masjid Suci Al Aqsha” dan “Aqsha Tua”. Jadi, saya anggap penting untuk menulis tentang hal ini di mana saya tidak membiarkan siapapun dari kaum muslim atau Arab di muka bumi ini untuk tidak mengetahuinya karena ketidaktahuan adalah permulaan yang menyedihkan bagi lenyapnya Masjid Suci Al Aqsha.

Pada sisi lain, mengetahui dan memahami informasi adalah pendahuluan yang perlu untuk pemeliharaan Masjid Suci Al Aqsha yang disucikan, dimuliakan dan dimerdekakan dari rencana-rencana kaum ateis. Maka dari itu saya bertanya kepada diri saya sendiri dan seluruh kaum muslim dan Arab : “Apa itu Masjid Suci Al Aqsha?”

Aqsha Adalah Seluruh Apa Yang Ada Di Dalam Dinding :

Mujiruddin Al Hanbaly (dalam bukunya yang berjudul Al Uns al Jalil) menulis : “sudah hal yang umum di kalangan orang-orang bahwa Aqsha adalah sesuatu yang terletak ke arah Kiblat, masjid yang dibangun pada wilayah terdepan termasuk mimbar dan mihrab. Sementara yang benar bahwa Aqsha adalah sebuah nama buat seluruh apa yang berada di dalam halaman yang terletak di dalam tembok-tembok termasuk bangunan yang terletak di sisi paling depan dan lainnya, Kubah Batu, koridornya dan lainnya. Aqsha berarti seluruh apa yang berada di dalam tembok-tembok.”

Berdasarkan ini, kita benar-benar menyadari bahwa seluruh wilayah yang berada di dalam pekarangan Al Aqsha merupakan bagian dari Masjid Suci Al Aqsha. Contoh, tembok di sebelah barat adalah bagian dari Masjid Al Aqsha. Dan Tembok Buraq (Tembok Ratap) yang juga diasumsi sebagai bagian dari tembok sebelah barat juga merupakan bagian dari Masjid Al Aqsha. Ribat al Kurd yang menjadi bagian dari tembok sebelah barat juga merupakan bagian dari masjid Al Aqsha bersamaan dengan seluruh pintu gerbang di sisi barat tembok seperti gerbang Maghareba dan seluruh bangunan yang berada di tembok barat seperti Sekolah Tankziye. Semuanya menjadi bagian dari masjid Al Aqsha. Saya yakin bahwa banyak kaum muslim yang tidak mengenal fakta ini yang wajib untuk imagediketahui! Bagi mereka yang mengetahui fakta ini akan menyadari bahwa ada pelanggaran yang dahsyat terhadap Masjid Al Aqsha hingga detik ini! Konversi (perubahan) yang dilakukan terhadap tembok Buraq yang merupakan bagian integral dari Masjid Al Aqsha menjadi apa yang mereka sebut sekarang (di luar ilusi dan tipuan yang ada) sebagai “Tembok Ratap” adalah agresi keji yang konstan terhadap Al Aqsha. Pengumuman dari Kementerian Agama Zionis beberapa tahun silam tentang keinginannya untuk merubah Ribat Al Kurd yang merupakan bagian dari Masjid Al Aqsha untuk dijadikan proyek Tembok Ratap mini merupakan agresi konstan dan terangan-terangan terhadap Al Aqsha! Pendudukan tentara Israel yang berada di dekat pintu gerbang Maghareba yang menjadi bagian dari Al Aqsha, berlanjut hingga saat itu dan melarang kaum muslim untuk masuk atau keluar dari sana. Dan ini adalah agresi Zionis lain terhadap Masjid Al Aqsha! Konversi yang dilakukan pemerintahan zionis terhadap Sekolah Tankziye, yang menjadi bagian dari Masjid Al Aqsha, menjadi tempat barak tentara Israel hingga detik ini, merupakan agresi lain Zionis terhadap Al Aqsha? Saya sekali lagi tandaskan bahwa kita komitmen untuk mengetahui realitas Masjid Al Aqsha dan bertekad untuk tidak membiarkan di antara kita tidak mengetahui fakta ini!

Tanah Pasir Yang Ditanami Pohon Zaitun Adalah Bagian Dari Al Aqsha :

Siapapun yang mengetahui realitas Masjid Al Aqsha akan secara otomatis mengetahui pelanggaran-pelanggaran dan agresi-agresi yang terus menerus dilakukan terhadap Majid Al Aqsha. Saya ulangi bahwa tembok-tembok bagian timur, selatan dan utara yang berada di sekeliling Al Aqsha dengan pintu gerbang dan bangunannya adalah bagian dari Masjid Al Aqsha. Situasi tragis seperti apa yang dialami oleh Masjid Al Aqsha yang paling mutakhir hingga detik ini. Saya simpulkan bahwa setiap dan masing-masing gedung yang berada di dalam empat tembok adalah bagian dari Masjid Al Aqsha! Pekarangan berpasir yang ditanami dengan pohon Zaitun dan lainnya adalah bagian dar Masjid Al Aqsha bersamaan dengan air mancur umum, tiang-tiang, mihrab-mihrab dan bangunan-bangunan lainnya. Saya ulangi lagi bahwa mereka yang mengetahui fakta-fakta ini akan mengetahui kesulitan yang sebenarnya dan derita-derita yang dialami oleh Masjid Al Aqsha! Salah satu dari bangunan telah dirubah menjadi gardu polisi Zionis hingga saat ini, yang terus melakukan pelanggaran dan agresi imageterhadap Al Aqsha. Beberapa Zionis yang dipimpin oleh Yisrael Hokins berencana untuk membangun tempat ibadah mereka tepat di atas pekarangan berpasir. Mereka mengatakan dan Hokins secara terbuka berbicara kepada saya berencana untuk membangun tempat ibadah tersebut. Saya langsung marah padanya dan berkatan : “Anda berusaha untuk menciptakan Perang Dunia Ketiga” karena pekarangan itu adalah milik Masjid Al Aqsha dan rencaran pembangunan tempat ibadah yang ada dalam benak nada merupakan agresi yang nyata terhadap Masjid Al Aqsha!” Dan langkah pemerintah Zionis menutup pintu gerbang menuju ke pekarangan-pekarangan dan bangunan-bangunan ini adalah pelecehan dan pelanggaran konstan yang dilakukan oleh Zionis terhadap Al Aqsha!

Kemudian saya berkata : “Menurut apa yang sebelumnya tercantum, saya nyatakan bahwa Kubah Batu (Qubbah ash Shahra) adalah bagian dari Al Aqsha. Dan masjid yang dibangun di bagian depan adalah bagian dari Masjid Adl Aqsha. Bukan saja Masjid Al Aqsha yang dibayangkan oleh sebagian besar umat Islam dewasa ini. Bangunan di bawah Al Aqsha yang kita sebut dengan “Aqsha Tua” adalah bagian dari Masjid Al Aqsha dan masjid Marwani di bawah pada bagian arah bagian timur juga bagian dari Masjid Al Aqsha. Maka berdasarkan hal di atas maka makar yang direncanakan untuk merusak Aqsha Tua atau Masjid Marwani adalah konspirasi murahan dan kotor yang dilakukan terhadap Masjid Al Aqsha. Kita hidup di tahun-tahun yang penuh tipu muslihat. Mungkin seseorang akan muncul dengan pernyataan yang mengelabui : “Mengapa kita tidak berikan saja Masjid Marwani atau Aqsha Tua kepada komunitas Yahudi atas nama perdamaian?!”

Saya katakan : “Bangunlah wahai Muslim dan Arab!” Ide ini adalah semata-mata agresi murahan yang mengancam Masjid Al Aqsha. Ya luka memang dalam, malam terasa panjang dan konsen kita semakin berat, tapi kesabaran dan pengorbanan harus berlanjut. Bila kita sadari fakta-fakta sebelumnya, kita akan dengan mudah menyadarai sebagaimana ditulis oleh Muhammad Hassan Sharab di dalam bukunya yang berjudul Baitu al Maqdis dan Masjid Al Aqsha, “Masjid Al Aqsha tercantum di dalam Surat Al Isra’ adalah seluruh kawasan Suci (Haram al Qudsi) dan akan mendapat pahala berlipat ganda bila melakukan ibadah di bagian manapun di sekitar temboknya.” Shalat (ibadah) di Masjid Al Aqsha, Kubah Batu, Masjid Marwani atau pekarangan berpasir di lingkungan Masjid Al Aqsha, maka setiap rokaat sama dengan lima ratus rokaat (dan dalam narasi Hadist lain sama dengan seribu rokaat) dibandingkan dengan melakukan shalat di masjid lain di atas bumi. Tentu dengan pengecualian Masjid al Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Akankah mereka-mereka yang lelap tertidur di antara kita akan bangun? Dan akankah mereka-mereka yang tidak bergairah di antara kita berbuat sesuatu? Wahai umat Islam dan bangsa Arab, bangkitlah!