Peristiwa kekalahan Romawi atas Persia itu terjadi di daerah Laut Mati, yang merupakan lokasi paling rendah di muka bumi

Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat. Dan, mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam
beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan, pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu, bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” (QS Arruum [30] 2-5).

Ayat di atas menyampaikan berita kemenangan bangsa Romawi, kelompok ahli kitab, atas bangsa Persia yang musyrik dan tidak beriman kepada Allah. Bangsa Romawi yang dimaksudkan dalam ayat di atas, menurut sebagian ahli tafsir, adalah Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.Sedangkan, yang dimaksud dengan Adna al-Ardli (negeri yang terdekat) dalam ayat di atas adalah terdekat ke negeri Arabv yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan Kerajaan Romawi Timur.

Sebelumnya, bangsa Romawi berperang melawan bangsa Persia dan Romawi dikalahkan di negeri yang terdekat. Namun, beberapa tahun setelah peristiwa itu, bangsa Romawi berhasil mengalahkan bangsa Persia, sebagaimana keterangan ayat di atas.Romawi adalah suatu bangsa yang beragama Nasrani (ahli kitab) yang mempunyai kitab suci, sedangkan bangsa Persia beragama Majusi, yakni menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa (Romawi dan Persia) ini saling berperang dan memerangi. Ketika tersiar kabar kekalahan bangsa Romawi oleh bangsa Persia, kaum musyrik Makkah menyambutnya dengan penuh sukacita karenamereka berpihak dan mendukung bangsa Persia.

Sementara itu, kekalahan yang dialami bangsa Romawi ini menimbulkan duka mendalam bagi kaum Muslim. Kemudian, turunlah ayat tersebut di atas yang mengabarkan bahwa bangsa Romawi akan kembali mengalahkan bangsa Persia dalam beberapa tahun kemudian usai kekalahan itu. Hal itu benar-benar terbukti. Beberapa tahun sesudah itu, bangsa Romawi berhasil men-.galahkan”b”Sngsa Persia. Kemenangan yang fc””””diraih itu membuat kaum Muslim di Makkah bersukacita. Sebaliknya, kaum Musyrik Makkah menjadi gelisah. Inilah bukti kebenaran Alquran sebagai firman Allah SWT.

Peristiwa kekalahan bangsa Romawi itu terjadi pada tahun 614-615 M. Sekitar tahun 622 M, Romawi berhasil meraih kemenangan dari bangsa Persia.Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan, ayat tersebut diturunkan tatkala Sabur, raja Persia, mengalahkan negeri Syria, negara-negara di sekitar Jazirah Arab, dan beberapa bagian negeri Romawi. Sabur mendesak Heraclius (raja Romawi saat itu) hingga membuatnya berlindung ke Konstantinopel. Sabur mengepungnya dalam waktu lama. Kemudian, Heraclius berhasil menguasai kembali negerinya dari Persia, sebagaimana dijelaskan dalam ayat di atas.

Dalam berbagai riwayat, termasuk Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Quran dan Ibnu Katsir, dinyatakan bahwa Romawi baru berhasil mengalahkan Persia pada tujuh tahun kemudian. Kemenangan Romawi atas Persia itu terjadi pada tahun 622 M, berdekatan dengan kemenangan kaum Muslim atas orang-orang kafir saat perang Badar.
Penjelasan Alquran terhadap kemenangan bangsa Romawi ini sangat mengesankan. Mengingat, ketika itu, Romawi mengalami kekalahan hebat atas Persia sehingga sangat mustahil bisa mempertahankan atau merebut kembali wilayah yang mereka kuasai.

Harun Yahya, penulis buku Jejak Bangsa-bangsa Terdahulu, menyebutkan, tidak hanya Persia yang berambisi menaklukkan Konstantinopel (Bizantium), Romawi. Namun, ada juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard yang menjadi ancaman serius kekaisaran Romawi.Disebutkan Harun Yahya, ketika itu bangsa Avar telah mencapai dinding batas Konstantinopel, ibu kota Bizantium (Konstantinopel). Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraclius dan kekaisaran pun berada di ambang keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir, dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Romawi, diserbu bangsa Persia. Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Romawi akan runtuh.

Namun, Allah Mahakuasa. Melalui surah Arruum [30], Allah mengumumkan bahwa Romawi akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa tahun lagi.Mendengar bunyi ayat di atas, kaum Musyrik Makkah mencemooh kaum Muslim dan Alquran. Mereka mengganggap mustahil, Romawi akan mampu mengalahkan kekuatan Persia. Mereka yakin kemenangan yang diberitakan Alquran itu tak akan pernah menjadi kenyataan.Sekita? tujuh tahun kemudian, terjadilah perang penentu antara Kekaisaran Romawi dan Persia di Nineveh. Dalam sejarah, peperangan itu dikenal dengan sebutan The Battle of Nineveh (Pertempuran Nineveh). Seperti sudah diterangkan Alquran, pasukan Romawi pun berhasil merebut kemenangan dari tangan pasukan Persia.

Terendah di dunia

Satu hal yang menarik dari surah Arruum [30] ayat 2-5 adalah bukti geografis tentang peristiwa peperangan yang saat itu dimenangkan oleh pasukan Persia.Dalam ayat ketiga surah Arruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini atau negeri terdekat. Ungkapan Adna al-Ardli dalam bahasa Arab diartikan sebagai tempat yang dekat dalam banyak terjemahan.

Sebagaimana disebutkan dalam berbagai buku sejarah, termasuk Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al-Quran, yang dimaksud dengan Adna al-Ardli dari ayat tersebut adalah negeri terdekat. Negeri terdekat itu adalah terdekat dengan Makkah, yakni Syria, Palestina, dan Yordania.Syauqi menyebutkan, negeri terdekat itu adalah dataran rendah Palestina, yang terletak di dekat Laut Mati {Buhairah Luth) yang memiliki tingkat kerendahan 392 meter di bawah permukaan laut. Ada yang menyebutkan bahwa keindahannya mencapai 420 meter.

Dalam kamus Lisan al-Arab, disebutkan bahwa kata al-Adna berarti lebih dekat. Sedangkan, kata al-adna as-Safil berarti lawan dari tinggi, yakni rendah. Dengan demikian, seperti dikutip Syauqi, Adna al-Ardli adalah wilayah yang dekat dan berdataran rendah.Harun Yahya menambahkan, makna kata Adna al-Ardli tidak hanya negeri terdekat, tetapi juga mengandung makna harfiah lainnya. Kata Adna dalam bahasa Arab diambil dari kata Dana yang berarti rendah dan Ardi yang berarti bumi. Karena itu, ungkapan Adna al-Ardli berarti tempat paling rendah di bumi.

Ungkapan di atas dalam beberapa1 hal merujuk pada tempat ketika Romawi dikalahkan oleh bangsa Persia. Peristiwa itu terjadi di titik yang paling rendah di muka bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Yordania. Laut Mati terletak sekitar 392 meter di bawah permukaan laut dan wilayah ini merupakan daerah paling rendah di bumi.Pengungkapan lokasi atau daerah paling rendah di muka bumi ini terbilang sungguh menarik dan mengagumkan. Sebab, ketika itu, belum ditemukan sebuah alat yang bisa dijadikan patokan untuk mengukur tinggi rendahnya sebuah permukaan. Namun, 14 abad silam, Allah SWT telah menjelaskan hal itu melalui Alquran.

Bahkan, seorang ahli geologi Amerika, Profesor Palmer,,sempat meragukan kesahihan Alquran dalam mengungkapkan daerah yang paling rendah di muka bumi. Ia menyatakan, ada beberapa daerah lain yang lebih rendah daripada yang disebutkan dalam Alquran. Dia memberi contoh nama daerah itu berada di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Namun, setelah mengamati dan meneliti secara saksama, akhirnya dia memastikan dan menyimpulkan bahwa daerah yang terendah di muka butrrt-ini adalah I-zalit Mati. Lihat penjelasan Prof Palmer dalam http://www.thisistruth.brg tentang The Origin of the Earth.Kebenaran Alquran dalam mengisahkan alam semesta ini juga diakui oleh.Erof T-Alfred Kroner, ketua Jurusan Geologi pada Institut Gesosciences, Universitas Johannes Gutenburg, Mainz, Jerman.