Oleh : Kukuh Ahmad (https://twitter.com/kukuh_ahmad)
Chapter 1
“Sesungguhnya rezeki MENCARI seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya.”
HR Athabrani

Ternyata rezeki itu tidak perlu dipusingkan. Jatah rezeki kita dari Allah itu sudah pasti dan tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain. Justru sebenarnya REZEKI itu yang akan mencari kita. Kemanapun perginya, rezeki itu akan terus MENGEJAR-NGEJAR kita.

Bahkan, Kesimpulan ekstrimnya adalah rezeki itu bahkan TIDAK ADA urusannya dengan bekerja atau tidak bekerja…!

Lihatlah tuna wisma atau jutaan pengangguran di negara kita. Buktinya mereka tetap bisa makan. Dan mereka tetap hidup walaupun tidak memiliki pekerjaan. Memang, kita tidak membahas apakah jalan rezekinya dari hutang, mengemis, numpang orang tua, dikasihani orang, diberi makan tetangga dan lain sebagainya.

Tapi INTINYA yang harus dipahami adalah KITA HARUS YAKIN jika belum ditakdirkan MATI, rezeki untuk kita makan TIDAK AKAN pernah TERPUTUS..!

Nah, jika kita mengimani hal tersebut. Maka kita tidak perlu lagi memakai cara-cara kotor dan dilarang oleh Allah dalam mendapatkan uang dan rezeki.

Kita harus tetap bersabar dengan jalan yang Halal, walaupun kadang-kadang jalan yang halal itu agak susah.

Jika seluruh Pejabat di negeri ini memahami konsep yang benar tentang rezeki, maka mereka tidak perlu ketakutan kekurangan rezeki sampai menempuh jalan menjadi KORUPTOR.

Jika pedagang di PASAR memahami konsep rezeki ini, maka tidak akan ketakutan tidak bisa makan sampai-sampai harus berbuat curang dengan timbangan.
Baca lebih lanjut